Saturday, August 29, 2015

mengenal Diabetes Melitus. pencegahan dan pengobatan



AWAS DIABETES SELALU MENGINTAI ANDA. ”THE SILENT KILLER“


Penyakit ini mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita, baik dikalangan medis maupun orang awam. Kencing manis adalah nama penyakit ini yang lazim sering disebut masyarakat.Namun sering berkomplikasi yang berujung kematian. Siapapun orangnya mempunyai faktor resiko yang besar untuk terkena penyakit ini. Penyakit Kencing manis disebut juga “ The Silent Killer “ artinya Jarang pasien meninggal secara tiba-tiba dan kematian timbul setelah terjadi berbagai komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini.

Diabetes mellitus adalah penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi diatas normal.yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja insulin atau keduanya yang dihasilkan oleh pankreas.Tubuh pasien dengan diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang pada pasien tersebut.

Diabetes mellitus (DM) dibagi menjadi beberapa tipe. DM tipe I biasanya menimbulkan gejala sebelum usia pasien 30 tahun, walaupun gejala dapat muncul kapan saja. Pasien DM tipe I terjadi kerusakan pada organ pankreas dan memerlukan insulin dari luar tubuhnya untuk kelangsungan hidupnya. DM tipe II biasanya dialami saat pasien berusia 30 tahun atau lebih, dan pasien tidak tergantung dengan insulin dari luar tubuh, kecuali pada keadaan-keadaan tertentu. Tipe DM lainnya adalah DM gestasional, yakni DM yang terjadi pada ibu hamil, yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut.

Saat ini jumlah pasien DM tipe II semakin meningkat, dikarenakan pola hidup yang semakin tidak sehat, misalnya kurang aktivitas fisik serta pola makan yang tidak sehat. Faktor risiko untuk DM tipe II antara lain: genetik, lingkungan, usia tua, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, riwayat DM gestasional, serta ras atau etnis tertentu.



Kadar Gula darah normal ialah 80 – 100 mg/dl. Untuk menilai seseorang terkena penyakit ini melalui pemeriksaan sample darah ( Blood Sugar ) yang diambil 3 rentang waktu

Dalam pasien dalam keadaan berpuasa selama 7-8 jam sebelum pemeriksaan KGD ( Kadar Gula Darah
Dalam keadaan 2 jam sehabis makan ( Post Prandial )
Darah yang diambil sewaktu-waktu ( Ad Random )


Dimana Kadar Gula darah Puasa Normal < 80 mg/dl, dan kadar gula darah 2 jam setelah makan ( Post Prandial ) < 126 mg/dl. Diabetes ditegakkan jika pada pemeriksaan hasil gula darah > atau = 126 mg/dl



Lebih 80 % pasien DM tipe II dimana pada tipe ini terjadi resistensi kerja insulin walaupun jumlah nya cukup.





Kenali Gejala DM tipe II antara lain:



rasa haus yang berlebih ( Poli dipsi )
buang air kecil lebih sering (frekuensi terbangun dari tidur untuk berkemih saat malam hari menjadi lebih sering dari biasanya ( Poli uri )
banyak makan ( PoliFagi )
penurunan berat badan tiba-tiba tanpa sebab yang jelas
Mudah lelah dan mengantuk
Mudah terkena infeksi
Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan kadar gula darah, yakni gula darah setelah puasa 8 jam atau gula darah sewaktu.



Penyakit diabetes melitus yang tidak terkontrol dalam waktu lama akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah yang dapat mengalami kerusakan dibagi menjadi dua jenis, yakni pembuluh darah besar dan kecil.

Yang termasuk dalam pembuluh darah besar antara lain:

Pembuluh darah jantung, yang jika rusak akan menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan jantung mendadak
Pembuluh darah tepi, terutama pada tungkai, yang jika rusak akan menyebabkan luka iskemik pada kaki
Pembuluh darah otak, yang jika rusak akan dapat menyebabkan stroke
Kerusakan pembuluh darah kecil (mikroangiopati) misalnya mengenai pembuluh darah retina dan dapat menyebabkan kebutaan. Selain itu, dapat terjadi kerusakan pada pembuluh darah ginjal yang akan menyebabkan nefropati diabetikum. Saraf yang paling sering rusak adalah saraf perifer, yang menyebabkan perasaan kebas atau baal pada ujung-ujung jari. Karena rasa kebas, terutama pada kakinya, maka pasien DM sering kali tidak menyadari adanya luka pada kaki, sehingga meningkatkan risiko menjadi luka yang lebih dalam (ulkus kaki) dan perlunya melakukan tindakan amputasi. Selain kebas, pasien mungkin juga mengalami kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri, lebih terasa sakit di malam hari serta kelemahan pada tangan dan kaki. Pada pasien yang mengalami kerusakan saraf perifer, maka harus diajarkan mengenai perawatan kaki yang memadai sehingga mengurangi risiko luka dan amputasi.



Penatalaksanaan Penyakit Diabetes

Non Farmakologis
Mengatur diet pola makan rendah kalori ( Karbohidrat )

Istirahat yang cukup

Olahraga yang cukup dan batasi aktifitas berlebih yang mencederai

Banyak asupan air putih

Banyak konsumsi buah-buahan yang mengandung gula yang rendah, hindari buah yang mengandung gula yang tinggi seperti kuini, duku, dan buah manis lainnya.





Penatalaksanaan Medis :

Kontrol selalu gula darah Anda dengan memeriksakan rutin ke dokter Anda dengan obat Anti Diabetesserta mencegah komplikasi yang ditimbulkannya.

Selain itu boleh dibarengi dengan bantuan produk suplemen MOMENT yakni PROPOLIS + TERAGEN



Cara Kerja Propolis terhadap diabetes ialah kandungan BioFlavonoid memperbaiki sirkulasi darah dengan meningkatkan kadar oksigen berikatan dengan Haemoglobin ( Hb ) Sel-sel darah merah sehingga Glukosa yang beredar bebas akan diangkut oleh insulin.

Propolis dikenal sebagai AntiBiotik alamiah dimana mencegah terjadinya infeksi pada pasien diabetes. Propolis dapat digunakan untuk pasien diabetes yang berkomplikasi ke kaki yang disebut “ Gangren Diabetic Foot “ dimana luka yang sukar sembuh dan berbau akibat kurangnya kadar oksien dan terbentuknya gas gangren akibat endotoksin kuman sehingga dengan propolis membantu memperbaiki luka cepat mengering.



Cara kerja produk teragen sendiri ialah kandungan Zaitun ( Olive ) yang mengandung PoliFenol Hidroksi Tirosol yang merupakan anti oksidan tinggi menurunkan kadar lemak jahat ( LDL ) dan manikkan kadar HDL ( Lemak baik ) sehingga melancarkan sirkulasi aliran jantung dan pembuluh darah ke seluruh jaringan tubuh.Selain itu kehadiran SoyaBean ( Susu kedelai ) baik sekali dikonsumsi oleh mereka yang menderita kolesterol dan diabetes.



Yang penting dilakukan oleh pasien DM adalah mengatur pola hidup dan kebiasaan serta mengontrol kadar gula darahnya. Kadar gula darah yang tidak terkontrol (selalu tinggi, atau kadang tinggi kadang rendah, atau terlalu rendah) dapat menimbulkan komplikasi pada pasien DM. Komplikasi jangka pendek misalnya hipoglikemia, yaitu keadaan di mana kadar gula darah yang terlalu rendah (<70 mg/dl). Gejala yang dirasakan pada saat pasien hipoglikemia adalah berkeringat, jantung berdebar, rasa lapar, dan gemetar. Jika tidak diterapi segera, pasien dapat kehilangan kesadaran, meracau dan kejang-kejang. Komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi biasanya melibatkan pembuluh darah besar maupun kecil serta sistem saraf. Komplikasi dapat mengenai organ-organ vital seperti otak, jantung, ginjal, mata, persarafan dan lain-lain, sehingga diperlukan pemeriksaan rutin secara teratur.



Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan tubuh Anda dengan pola hidup sehat (makan makanan sehat, olahraga teratur istirahat cukup, pikiran sehat)

Sumber : www.momentsupport.com

Info dan order
R Y A 08170977952
Pin BB 2B163DFE
www.moment-coolbiz.com